Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Ambarawa yang saya hormati.
Bapak/Ibu Guru beserta karyawan yang saya hormati.
Anak-anakku peserta didik kelas VII, VIII dan IX yang saya sayangi dan saya banggakan .
Alhamdulillahi robbil alamiin puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat, taufik serta hidayahNya sehingga kita bisa melaksanakan upacara bendera dari rumah dengan sehat dan tanpa halangan suatu apapun.
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah memberikan kita jalan kebenaran, kebaikan dan ilmu pengetahuan. Semoga kita semua mendapatkan syafaat Beliau di yaumil akhir kelakģ. Amiin Ya Robbal Alamiin.
Pada kesempatan pagi ini, Bu Hera akan menyampaikan amanat upacara bertemakan “Kegiatan Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19“.
Anak-anaku sekalian… sebelum masa Pandemi Covid-19 setiap Senin pagi kita bisa bersama-sama berkumpul di lapangan sekolah dalam rangka melaksanakan upacara bendera. Namun sejak pertengahan bulan Maret yang lalu kegiatan tersebut ditiadakan. Hal ini disebabkan karena adanya wabah penyakit yang mendunia yaitu Coronavirus Disease atau Covid–19. Penyakit Covid-19 merupakan suatu penyakit yang disebabkan virus Corona atau SARS-CoV2. Pertama kali muncul di Wuhan, China pada bulan Desember 2019 lalu dan kini Covid-19 telah menyebar ke 118 negara di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menyatakan bahwa wabah Covid-19 sebagai pandemi global.
Untuk menekan penyebaran/penularan Covid-19 maka segala bentuk kegiatan ataupun tempat yang berpotensi menjadi kerumunan orang ditutup. Tempat wisata, pasar, stadion/tempat olahraga, pabrik/perusahaan, kantor distop atau dihentikan bahkan tempat ibadah dan sekolahpun juga ditutup. Perusahaan atau kantor-kantor menerapkan Work From Home (WFH), tempat-tempat kursus melaksanakan pembelajaran online, sekolah-sekolah atau kampus menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan berbagai model desain pembelajaran. Model desain pembelajaran bagaimana yang digunakan ?
Anak-anakku sekalian… Empat bulan sejak awal pandemi mewabah di Indonesia sekolah-sekolah tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan tanpa tatap muka atau secara online dengan menggunakan perangkat elektronik, seperti televisi, komputer/laptop, handphone, bahkan pada daerah tertentu yang tidak terjangkau sinyal internet menggunakan perangkat HT (Handy-Talkie) yaitu seperangkat alat komunikasi dua arah yang menggunakan sinyal radio. Selama empat itu kita tidak pernah bertemu secara langsung. Kita bertemu secara online saat kalian mengumpulkan tugas melalui WhatsApp, telpon ataupun video call; bahkan penilaian akhit tahunpun dilaksanakan secara online juga. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi penyebaran/penularan Covid-19. Namun ternyata waktu empat bulan belum cukup untuk mengkarantina Covid-19 karena hingga saat ini masih banyak pasien terpapar Covid-19. Kita tidak bisa menghindar Covid-19, justru harus bisa hihup berdampingan dengan Covid-19. Lantas bagaimana caranya? Padahal selama ini yang kita ketahui bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang mematikan.
Oleh karena itu demi keberlangsungan pendidikan tetap berjalan dengan baik maka mulai tahun ajaran baru Tahun Pelajaran 2020/2021 pemerintah mulai membuka beberapa tingkat satuan pendidikan masa transisi dua bulan ( Juli – Agustus) dengan menerapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Sekolah harus menyiapkan segala sarana dan prasarana agar protokol kesehatan dapat dilaksanakan, seperti membeli thermogun/termometer tembak, alat penyemprot desinfektan, menambah sarana cuci tangan dengan sabun, menyiapkan masker ataupun face shield, menyiapkan toilet bersih, melaksanakan pembatasan jarak/phisical distancing. Selain itu sekolah harus menyiapkan suatu model desain pembelajaran yang minim resiko dan memungkinkan untuk dilaksanakan.
Desain pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ambarawa adalah dengan Blended Learning yaitu pembelajaran dengan mengkombinasikan antara pembelajara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh. Dalam pelaksanaannya dalam satu hari peserta didik kelas VII, VIII dan IX masuk satu rombel/kelas yang masing-masing dibagi menjadi 2 kelompok, sehingga satu kelompok maksimal 18 peserta didik. Jumlah peserta didik yang masuk setiap hari kurang lebih seratus orang, dan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dan alhamdulillah…desain pembelajaran di SMP Negeri 3 Ambarawa mendapatkan apresiasi dari Pengawas SMP yaitu Bpk Waluyo Sution, S.Pd, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa diantara sekolah-sekolah yang telah Beliau kunjungi, yang paling aman dan minim resiko serta peserta didik dapat terkontrol dengan baik adalah pembelajaran Blended Learning yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ambarawa. Semoga pembelajaran yang kita terapkan bisa berhasil dengan baik serta benar-benar bisa mencegah penularan/penyebaran Covid-19. Dan semoga kita semua bisa terhindar dari wabah Covid-19 serta pandemi ini segera berakhir.
Demikian amanat yang bisa saya sampaikan pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.