Pembinaan Siswa : “Belajar dari Covid-19” oleh ibu Sri Widyastuti, S.Pd

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.Bapak Kepala SMP Negeri 3 Ambarawa yang saya hormati. Bapak/ Ibu Guru beserta karyawan yang saya hormati. Anak-anakku siswa kelas VII, VIII, dan IX Yang saya banggakan.

Alhamdullillahi robil alamin puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat berupa sehat sehingga kita bisa melaksanakan upacara bendera dari rumah untuk kedua kalinya tanpa halangan suatu apapun. Sholawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW. Yang telah menuntun kita ke jalan yang terang dan semoga kita mendapatkan syafaatnyaNya di yaumil akhir.

Pada kesempatan kali ini Bu Guru akan menyampaikan amanat dengan tema Belajar dari Covid-19. Pandemi Covid-19 memaksa kita semua untuk merenungi hakikat kehidupan, tujuan-tujuan kita, serta kebermaknaan yang hakiki.

Memang Covid-19 menjadi musibah bagi milyaran manusia lintas negara. Bahkan, negara-negara modern dengan sistem ekonomi mapan dan teknologi maju, terasa terseok-seok menghadapi pandemi.

Begitu pula di Indonesia, negeri yang kita cintai ini. Pemerintah Indonesia telah bekerja sangat keras untuk menangani Covid-19, dengan segala keterbatasan dan tantangan. Tim medis kita juga berjuang tanpa batas, bahkan di antara mereka meninggal di tengah tugas perawatan pasien. Warga Indonesia juga saling bekerjasama dengan saling bantu, kisah-kisah itu dengan mudah kita dapatkan dari berbagai sumber media, dari keseharian kita.


Pandemi Covid-19 membuat negara-negara besar terhuyung-huyung, semua merasakan krisis dengan skala yang berbeda. Akan tetapi, ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari pandemi Covid-19, asalkan kita mengubah cara berpikir dari pesimis menjadi optimis. Kita perlu menggeser tantangan-tantangan menjadi peluang bagi semua orang. Bukankah, di setiap musibah selalu ada hikmah? Di balik tirai tragedi selalu ada kesempatan bangkit?
Yang perlu kita sadari adalah Nilai positif dengan adanya Pandemi Covid-19. Secara emosional kita dilatih menahan diri untuk berbuat sesuatu. Mindset kita harus berubah dari situasi ini dan ada banyak praktik baik yang kita tidak sadar sudah melakukannya dan sedang kita lakukan.

Adapun dampak positif dari Pandemi Covid-19 antara lain:
1. Bidang Religi
Sebagai kesempatan merefleksi dan memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta melalui kebersamaan dalam keluarga. Adanya kesadaran kolektif menghaturkan doa-doa kepada Tuhan melaluia ibadah/doa bersama.

2. Bidang Kesehatan
Mengatur pola hidup sehat dengan makan teratur, istirahat cukup, menjaga kesehatan diri melalui kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar. Ada pembiasaan baru yang selama ini terabaikan yaitu sesering mungkin cuci tangan dan menggunakan masker.

3. Bidang Sosial
Gerakan nurani untuk saling membantu sesama misalnya bantuan sembako, Alat Pelindung Diri (APD) dan bantuan-bantuan kecil antar anggota keluarga.

4. Bidang Ekonomi
Latihan untuk berhemat. Mengurangi biaya untuk membelanjakan kebutuhan yang kurang penting.

5. Alam
Sadar atau tidak sadar Bumi sedang menyembuhkan diri sendiri. Ini terjadi karena kurangnya aktifitas masyarakat dalam penggunaan bahan bakar dan bahan kimia sehingga akan berdapak pada kurangnya polusi di darat, laut dan udara.

6. Bidang Pendidikan
Pendidikan utama adalah keluarga. Orang tua berperan dalam proses pendidikan terutama pendidikan anak. Dalam proses ini, pendidikan karakter dan keterampilan hidup atau life skill diajarkan dari yang sederhana. Misalnya saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan di rumah, menanam tanaman di sekitar rumah, membersihkan lingkungan sekitar, dan juga proses belajar anak yang masih di bangku pendidikan dapat dilakukan di rumah dengan pendampingan orang tua dan guru. Di sini guru tidak secara langsung mendapingi.

Demikian amanat yang yang saya sampaikan. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan jangan lupa untuk terus belajar. Dimanapun dan dengan siapapu kalian bisa belajar karena sejatinya , sebagaimana petuah Ki Hadjar Dewantara, setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah. Mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Share This …

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Share on google
Google+

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *